Fajar Tri

Belajar Bisnis dan Pengembangan Diri

  • Start
  • Blog
  • Contact
  • Books

Enak dan Ngga Enaknya Jadi Manusia

26 February 2018 by Fajar

Manusia itu mahluk pertengahan. kenapa di katakan demikian? karena kita jadi rebutan diantara dua mahluk Allah yang lain. Setan dan Malaikat. bahkan malaikat, setan, gunung, langit, dan mahluk lainnya iri dengan Manusia. karena kita diberi nikmat yang sangat banyak.

Masih ingat firman Allah kepada para Malaikat?

” Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku akan menciptakan Manusia sebagai khalifah di Bumi ”

Kita ini mahluk istimewa, mahluk spesial yang pernah Allah ciptakan. Mahluk paling baik & nyaris sempurna.

Sebagai mahluk pertengahan antara baik dan buruk. setiap manusia yang lahir ke bumi dibekali kelebihan dan kekurangan. gunanya agar bisa belajar & memahami antara benar dan salah. kalau yang di ciptakan semuanya benar, mana kita tahu kalau itu salah? kalau yang di ciptakan harus yang baik-baik saja, mana kita tahu kalau itu ada yang jelek?

Ada pula mahluk yang Allah ciptakan tanpa taqwa. isinya hanya nafsu saja yang biasa kita kenal ” Binatang “.

Kalau ada Manusia menanyakan kenapa sih Allah (Tuhan semesta alam) nggak menciptakan kita dengan sifat yang baik-baik saja, langsung di masukkkan ke surganya? terus kenapa hidup ini harus mengalami penderitaan & kebahagiaan toh ujung-ujungnya mati? tujuan hidup ini apa?

Baca juga : Tujuan Hidup & Kosong Tak Berujung

Hidup di dunia ini adalah ujian siapa yang paling bertaqwa kepada Tuhan nya. Dan apa yang sudah di janjikan Rabb kita dalam firmannya :

” Manusia yang paling baik di antara kamu adalah yang paling bertaqwa… Dan kami janjikan surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai… Kami berikan ampunan yang luas… sedang mereka tidak di rugikan”

Kalau yang di inginkan yang baik-baik saja, jadi mahluk penurut sama perintah Rabbnya, lalu apa bedanya dengan Malaikat? mahluk yang di ciptakan serba baik, serba nurut, nggak bisa bantah, 100% tunduk sama perintah-Nya.

Allah sudah punya mahluk penurut kenapa musti menciptakan mahluk lain dengan sifat yang sama?

Itulah kenapa kita sebagai manusia di beri kebebasan memilih jalan hidup (namun Allah tetap mengawasi dan berkehendak) 

Urusan surga dan neraka adalah bagian dari pilihan kita sendiri. mau milih jalan mana? disadari atau tanpa di sadari sering kita memilih jalan menuju neraka. misalnya : berbuat maksiat, memakan riba, sombong, dsb.

Baca juga : Allah yang merencanakan, Manusia yang menentukan

Begitu pula Iblis yang di ciptakan dari api tak berasap. Iblis (nenek moyang setan) sudah di ciptakan ribuan tahun sebelum Adam (nenek moyang manusia). mantan penduduk surga ini di hinakan Rabbnya karena kesombongan-nya & sudah di takdirkan bakal menjadi penduduk neraka jahanam.

Manusia ketika di lahirkan ke Bumi

Mungkin teman-teman disini ada yang bertanya, kenapa kita memilih jadi mahluk yang namanya manusia? kenapa nggak memilih jadi mahluk lain semisal malaikat?

” Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ke Esaan Allah)”. (QS. Al A’raaf, 7 : 172)

” Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang-orang yang beriman”. (QS. Al Hadid, 57:8)

” Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan mereka khawatir akan mengkhianati-Nya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. ” (QS. Al Ahzab : 72)

Jadi dengan ayat diatas sudah sangat jelas, kitalah yang bodoh memilih jalan itu, menanggung amanat itu ” sebagai manusia “. perjanjian diatas ada di alam roh dan ketika kita dilahirkan kebumi ingatan itu di hapus. dan ingatan tersebut akan dikembalikan di hari kiamat (hari penghakiman).

analogi sederhana : Ketika belajar di sekolah kita diberi kebebasan membaca buku dan memahami materinya. lalu ketika menghadapi ujian semua buku-buku & materi pelajaran yang kita baca tak boleh di buka.

Tentu hal diatas tak semuanya kita ingat bukan? begitu juga dengan kita kenapa memilih jadi manusia.

Perjalanan Manusia

Ketika masih bayi akal kita belum sempurna, belum bisa membedakan mana yang baik dan yang salah. bahkan kalau manusia meninggal di fase ini langsung masuk surga.

Ketika beranjak dewasa barulah kita mengenal baik dan buruk. dan di fase inilah kita menanggung beban amanat diatas. apa amanat itu? menjadi muslim yang baik, berbagi kebaikan dengan yang lain, saling mengingatkan kebaikan, mencegah kemungkaran, menyampaikan ayat Allah walau hanya 1 ayat, dan lain sebagainya.

Untuk Laki-Laki

Laki-laki adalah imam (pemimpin) bagi perempuan. beban tanggung jawab laki-laki sangatlah besar karena Allah sudah memilih kita sebagai khalifah di bumi. dan yang paling baik adalah beban tanggung jawab laki-laki yang beriman, seperti ayat ini :

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik. (QS. 24:55)

Bumi ini di takdirkan harus di pimpin dari kalangan orang-orang beriman (Islam). sesuai ayat diatas, Allah menjanjikan keuntungan besar untuk kita. kalau ini saja di langgar, jangan harap keuntungan deh. justeru banyak mendapat keburukan. coba kita periksa diri sendiri.. apakah selama ini perbuatan kita sudah mendapat ridho Nya? atau sudah meninggalkan larangan Nya?

Untuk Perempuan

Perempuan di takdirkan sebagai pendamping laki-laki. dan juga punya banyak keistimewaan terutama ketika dia menjadi seorang Ibu. tentu masih ingat donk hadist Nabi tentang ” Surga di telapak kaki Ibu ” ? inilah salah satu keistimewaan perempuan. bahkan ketika Nabi di tanya sahabatnya siapa yang paling patut kita sayangi & hormati di dunia ini adalah 75% untuk Ibu dan 25% nya untuk Ayah.

Jadi, baik laki-laki maupun perempuan punya keistimewaan masing-masing. ketika kita masih bujangan pasti sudah melakukan banyak dosa. namun ketika kita menjadi orang tua bagi anak-anak kita, Allah memberi sebagian kuasanya untuk membimbing anak-anak & memberi pahala yang besar. bahkan ridho nya orang tua juga menjadi ridho nya Allah.

Kalau hidup kita selama ini lebih banyak mengalami kesusahan ada 2 kemungkinan : kalau nggak ujian, ya azab. makanya wajib mengoreksi diri sendiri. bagimana hubungan kita sama Allah? sama orang tua? sama saudara-saudara? sama teman-teman kita?

Enaknya jadi Muslim (orang islam)

Jadi orang Islam itu merupakan keberuntungan yang sangat besar. tapi jangan berbangga diri, Allah Maha Kuasa, Maha membolak-balikkan isi hati. jadi, condonglah sama iman Islam kita sampai akhir hayat. ketika berdoa jangan lupakan doa ini..

Teguhkanlah Iman Islam kami dan keturunan-keturnan kami sampai kami menghadap Mu. dan cukupkanlah amal ibadah kami.

Sudah mendapatkan kenikmatan di dunia, di akhirat pun tidak di rugikan. itulah bedanya dengan yang non-muslim. mereka boleh kaya harta tapi kekayaan itu hanya bisa di nikmati di dunia ini saja.

Padahal kematian itu suatu ketetapan yang pasti. setiap yang berjiwa akan merasakn mati. sedang di hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang rugi.

Sakitnya seorang muslim adalah menjadi penggugur dosanya. setiap kerugian yang menimpa seorang muslim adalah menjadi penggugur dosanya. coba itu enak apa enak?

Tapi kita tidak boleh membanggakan diri. berbuat baik dan beramal soleh itulah kewajiban kita. ingat perjanjian diatas. kita lah yang memilih menanggung amanat diatas 🙂

Happy sunday 🙂

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)

Rekomendasi lainnya:

    Lathi, di Lihat dari 2 Sisi
    Berbeda itu Warna bukan pemisah
    Sulit Fokus? Ini Dia Solusinya!
    Kenapa Indonesia Sulit Maju? Kok Masih Ributin Agama!
    Benarkah Tassawuf Menyesatkan?

Filed Under: Pengembangan Diri Tagged With: menuju jalan Ilahi, perjalanan manusia, ujian dalam islam

    Untuk Anda

    Jumat Makan Gratis
    Panduan Membuat Website
    Trilogy Buku Pengembangan Diri
  • Artikel Terbaru

    About Fajar

    Seorang 1/2 idealis 1/2 realistis. minimalism, flexible, friendly, open minded, suka musik & pecinta kopi. follow Instagram & subscribe Channel nya

    • About
    • Terms
    • Privacy

    © 2021 Fajar - Hosted by Vultr