Terkadang ngga tau apa-apa itu menenangkan dan menyenangkan. sebaliknya, tau banyak hal membuat kita jadi makin rumit memikirkannya.
Tahu kalau itu salah, tahu kalau itu zalim, tapi kita ngga bisa berbuat apa-apa. yang ada cuma bisa ngoceh aja di media sosial. berasa kayak orang gila ngga sih?
*ngelus dada
Dalam fase sekarang Saya merasakan benar-benar berbeda dari 2-5 tahun sebelumnya. dalam hal ini bukan soal pencapaian finansial tapi lebih ke cara berpikir & mengambil suatu keputusan. tapi di sisi lain apa yang saya alami malah menjadi sebuah beban yang semakin berat.
Dalam pergaulan Saya selama ini, begitu banyak pelajaran berharga yang Saya dapatkan. bukan sekedar pelajaran bisnis tapi lebih ke pengaruh kehidupan sosial.
Bagaimana dengan kehidupan Anda?
Memilih Pergaulan itu Perlu
Ini bukan soal milih-milih teman, sok paling baik sendiri. tapi percayalah pengaruh teman juga membawa dampak serius. bisa membawa kearah positif dan negatif bahkan mempengaruhi cara berpikir kita.
Tentukan secepatnya dengan siapa seharusnya Anda bergaul. utamakan yang sevibrasi/sefrekuensi. tujuannya untuk saling mendukung, memperkuat visi & misi satu sama lain.
Gangguan dalam Diri
Otak dan Hati kita sering kali bertengkar (ngga sinkron). inilah perjuangan hidup yang sebenarnya.
Disini Saya berbagi pengalaman yang paling sering saya alami terutama pas hendak melakukan pekerjaan. sehingga niat awal sering kali terganggu dan sering pula berujung kegagalan.
Gejalanya : kepala pusing, blank, ngantuk, hilang fokus, lemas. ini yang paling sering saya alami ketika hendak memulai pekerjaan. sebaliknya ketika nganggur malah merasa sehat bugar, semangat, percaya diri, pikiran jernih. Saya sampai jengkel ini kenapa?
Gangguan dalam diri saya ini sering saya rasakan. sampai sekarang Saya mencoba terapi dengan hal-hal positif mulai dari : jogging, senam kecil-kecilan, push-up, membaca buku, dsb. Dan alhamdulillah pelan-pelan hasilnya bagus.
Mungkin Anda punya masalah yang sama? tak ada salahnya di coba cara saya diatas.
Kekurangan diri = Karya
Kalau masih ada yang bingung dengan dirinya sendiri, berarti belum bisa mencapai apa yang di inginkan. bisa juga belum mencapai kesuksesan secara finansial mungkin?
Anda pasti tahu Raditya Dika?
Kalau Anda sering menonton Stand Up Comedy Raditya Dika Anda pasti paham. karir seorang raditya dika berangkat dari tulisan blog yang membahas kesehariannya yang penuh kesialan. dengan segala keterbatasannya sebagai laki-laki yang ” kurang laki :v “ karena ada yang bilang kurang tinggi, agak bencong, ansos, dll.
Dan apa hasilnya kalau sudah melaunching karya?
Banyak orang menikmati & terhibur termasuk Saya penonton setianya. Bang Radit sudah damai dengan dirinya, artinya dia sudah mengenal dirinya dan mampu mengendalikan emosinya.
Karya-karya nya yang sering laris di pasaran mulai dari buku, film, sampai stand up comedy sering jadi trending YouTube Indonesia. bukti bahwa kekurangan-nya mampu menjadikannya dia sukses dan terkenal.
Awalnya karya Bang Radit hanya menjangkau anak-anak ABG dan mungkin sekarang sudah menjangkau lintas usia, lintas generasi, bahkan lintas alam 😀
Ngga semua orang bisa memanfaatkan kekurangannya menjadi jalan kesuksesan seperti Bang Radit. dan itu pun langka. bahkan saya sendiri pun malu untuk memulainya kalau caranya seperti Bang Radit.
Anyway, saya ingat betul kalimat ini :
Butuh waktu 21 hari untuk menjadikan kebiasaan, dan butuh waktu 90 hari menjadikannya gaya hidup.