Bekerja dimana saja kapan saja tentu menjadi dambaan siapapun. sebut saja Freelancer ” Pekerja Lepas “. secara strata sosial status pekerja seperti ini banyak di pandang remeh oleh masyarakat umum. tak punya pekerjaan tetaplah, penghasilannya tak tentu lah, tak ada bonus lah, tunjangan lah, dsb. justru karena ketidakpastian ini bagi kami adalah merupakan sesuatu yang istimewa. coba Anda bayangkan kalau penghasilan tidak tetap, tiba-tiba minggu ini ketiban project Rp.20juta, Rp. 50juta, Rp. 100juta…? hehehe
Berbeda sekali dengan yang penghasilannya tetap. setiap bulan gajian Rp. 5juta – Rp. 10juta. kebutuhan semakin banyak, apalagi bagi yang tinggal di Ibu Kota seperti Saya ini. sengirit-ngiritnya pengeluaran bagi bujangan yang tinggal di Jakarta paling tidak membutuhkan biaya Rp. 50,000/hari (untuk makan saja). yah jadi curhat dah hahaha 😀
Well, tak jarang belakangan ini pekerja kantoran nyambi kerja sampingan mengingat kebutuhan semakin banyak. boleh-boleh saja tapi harus tahu waktu. kalau masih jam kerja kantor dan curi-curi waktu untuk menjalankan kerja sampingannya itu sama saja Anda korupsi waktu. jelas hal ini masuk praktek korupsi. Anda dibayar perusahaan karena Anda memang bekerja di dalamnya. jam masuk, istirahat, dan jam pulang sudah jelas di tetapkan. jadi, Anda boleh menjalankan bisnis sampingan pada jam istirahat dan jam pulang.
Saya pun dulu pernah menjalankan keduanya (kerja dikantor & sampingan). pas di jam kerja klien saya telepon dan itu tidak hanya sekali-duakali, bahkan sering. tak semua klien paham dan mau mengerti posisi kita, yang dia tahu apa yang dia butuh cepat di respon. bahkan saya pernah tidak masuk kerja karena deadline kerja sampingan. saya memikirkan hal ini berminggu-minggu mau lanjut ngantor atau banting setir ke bisnis?
Lagi-lagi hidup itu harus memilih. sama seperti saya yang sebelumya pegawai perusahaan BUMN lalu mengundurkan diri demi menjalankan bisnis yang saya tekuni. awal-awalnya saya kerja sampingan dan curi-curi waktu di kantor, semakin hari semakin menyadari kalau hal ini tidak baik jadilah saya resign dan fokus di bisnis.
Pada akhirnya tepat akhir november 2013 saya resign. padahal januari 2014 ada pengangkatan grade jadi otomatis gaji juga naik. hidup harus memilih meskipun ada yang harus dikorbankan. tak terasa sudah 4 tahun saya fulltime di bisnis dan saat ini memasuki tahun ke-5. bukan berarti lancar-lancar saja ya, namanya bisnis naik-turun itu sudah biasa. minimal bisa bertahan 😀
Bagi Anda yang sedang bimbang, galau, mau tetap kerja kantoran atau beralih ke bisnis ada baiknya persiapkan ini dulu :
- Siapkan tabungan minimal untuk kebutuhan 6 bulan kedepan. gunanya untuk mengantisipasi hal-hal diluar dugaan. saya resign pun menyiapkan dana Rp. 10,000,000 (Rp. 10 juta). uang ini hasil dari kerja sampingan. lucunya uang saya ini juga habis tak jelas karena saya pakai traveling 😀 jadi manfaatkan uang Anda dengan baik dan anggarkan sesuai kebutuhan bisnis Anda.
- Bagi pemula awalnya bingung mau bisnis apa dan fokusnya kemana? hal ini harusnya sudah Anda tetapkan jauh-jauh hari sebelum resign. jangan ikut-ikutan bisnis musiman seperti akik. pilihlah bisnis jangka panjang.
- Jangan malas. percayalah malas hanya membuat Anda semakin tertinggal dengan yang lain. jangan beranggapan ketika memasuki arena bisnis waktu jadi terserah Anda, lebih banyak tidur, jangan! bedanya hanya soal pengaturan waktu saja. Anda bebas mengatur memulai jam kerja yang pasti jauh lebih sibuk dari pada kerja kantoran. mengingat masih pemula, Anda harus kerja rodi terlebih dahulu. malas = tertindas!
- Sering diskusi baik secara online maupun offline. ini penting guna untuk membangun relasi. ketika klien Anda ingin bertemu atau meeting, itu bukan berarti dia curiga dengan pekerjaan Anda. kadang ada juga yang mengartikan seperti itu. maunya via online saja. padahal dengan meeting itu Anda jauh lebih banyak mendapat kepercayaan dan keuntungan. misal : kalau klien Anda membawa teman dan temannya tahu tentang Anda, cepat atau lambat temannya klien Anda bisa jadi klien Anda juga. saya bercerita seperti ini karena SERING mengalami.
- Buatlah digital branding. apa itu? membuat blog pribadi dan akun social media. para pencari pekerja kebanyakan menganalisa akun social media dan blog pribadi kandidatnya. saat ini akun sosial media dan blog pribadi menjadi tolok ukur dalam menilai kepribadian seseorang. ya, secara tak langsung sebagian karakter Anda tergambar di internet.
Banyak-banyak menggali informasi khususnya tentang bisnis yang Anda jalankan nanti. inovasi sepertinya menjadi alasan utama apakah bisnis yang kita jalani bisa maju dan berkembang atau hanya musiman saja? bedakan dan pisahkan uang investasi dan kebutuhan. buatlah minimal 2 rekening (1 untuk bisnis, 1 untuk pribadi). saya pun demikian. dan jangan lupa bagi muslim wajib menjalankan kewajibannya 🙂
Sesungguhnya berbuat baik kepada orang lain itu, sama halnya berbuat baik untuk diri sendiri 🙂